Minggu, 22 Januari 2017

Puhsarang,Gereja Unik Perpaduan Arsitektur Jawa dan Eropa

        Propinsi Jawa Timur merupakan salah satu propinsi yang memiliki banyak destinasi,salah satunya adalah Gereja Pohsarang,yang terletak di  Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Gereja Pohsarang terletak di lereng Gunung Wilis dan berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara yang cukup sejuk, yakni rata-rata 21-25 derajat Celcius. Tak hanya Gereja, di Pohsarang juga terdapat sebuah Gua Maria  
Gereja Pohsarang adalah Gereja Katolik Roma,didirikan pada tahun 1936,oleh seorang Pastor bernama Jan Wolters CM dibantu oleh seorang arstitek terkenal bernama Henri Maclaine Pont yang juga pernah  menangani pembangunan museum di Trowulan Mojokerto, dan karena Pastor Wolters ini sangat mencintai kebudayaan Jawa, maka beliau meminta agar sedapat mungkin digunakan budaya Jawa untuk membangun Gereja tersebut



Kompleks Gereja Puhsarang
             Saat pertama kali tiba di Puhsarang, kita akan disambut oleh sebuah gapura yang bertuliskan “ selamat datang di Puhsarang Kediri”, setelah itu kita akan memasuki sebuah tempat yang bernama Plaza Santa Maria, di tempat ini terdapat patung Santa Maria dengan yang sangat indah dan berada dalam sebuah bangunan yang cukup unik, karena memiliki atap yang sedikit mirip dengan bangunan Minangkabau

  Ketika kita memasuki kompleks tempat ziarah, kita akan melewati sebuah tangga,disamping tangga tesebut, terdapat kompleks makam umat, selain terdapat makam umat,disini juga terdapat bangunan lain seperti Taman Hidangan Kana dan juga Gedung serbaguna Emaus, tak jauh dari Gedung serbaguna Emaus,tepatnya di sebelah kanan gedung, terdapat sebuah Gua Maria kecil yang dibuat oleh Pastor Emilio Rossi CM, gua ini tak hanya dikunjungi oleh umat Katolik saja, melainkan umat beragama lain yang ingin melakukan meditasi

Gua Maria kecil di sebelah kanan Gedung Emaus
Yang menarik,di Puhsarang ini juga terdapat sebuah replika patung Santa Maria Maria Lourdes – Perancis, yang terbuat dari semen kemudian dicat bagian luarnya. Patung itu lebih tinggi dari contoh aslinya yang hanya 1,75 meter dimana patung Maria yang sekarang ini tingginya 3,5 meter dan kalau dihitung dari alas kakinya patung ini tingginya dari bawah menjadi 4 meter.

Gua Maria Puhsarang Kediri
Tak  jauh dari Gua Maria, ada sebuah tempat yang cukup menarik, tempat itu bernama “ Jalan Salib Bukit Golgota, di tempat ini terdapat patung-patung yang dicat dengan cat berwarna kuning emas yang menggambarkan drama penyaliban Yesus Kristus, di tempat ini suasananya sangat tenang ,ditambah dengan adanya suara gemericik air dan rindangnya pepohonan semakin membuat tempat ini sangat teduh
  

Pintu Gapura Jalan Salib Bukit Golgota




Selasa, 07 Juni 2016

Pesona Keindahan Candi Sumberawan

Catatan ini aku tulis disela- sela kesibukanku sebagai mahasiswi tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi di Malang dan sebagai bahan penelitian untuk penyusunan tugas akhirku yang berjudul "Situs peninggalan Kerajaan Singosari" Awalnya sih aku agak males juga waktu dosen pembimbingku bilang kalau harus melakukan penelitian karena materi tugas akhirku ini berhubungan dengan Kerajaan Singosari, karena ya wajar aja, karena aku nggak tahu angkot apa yang harus aku naiki untuk pergi kesana, dan aku juga nggak bisa naik motor ( hehehe), sempat nyesel juga waktu ambil judul itu, kenapa aku nggak berpikiran buat ngambil materi tentang sejarah Tugu Kota atau Museum Brawijaya yang letak tempat penelitiannya ada di pusat kota, tapi setelah melalui proses perenungan yang panjang (lebay... hehehe) akhirnya aku memutuskan untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. Aku berangkat dari Malang sekitar pukul 09.30... aku langsung menuju ke Candi Singosari, lokasi pertama yang menjadi tujuan penelitianku, begitu sampai di depan pintu gerbang candi, aku langsung masuk ke dalam dan mengambil beberapa foto untuk laporan penelitianku, selesai dari Kerajaan Singosari, aku menuju ke patung Dwarapala, patung Dwarapala ini adalah patung raksasa penjaga candi, patung ini berjumlah dua buah dan berada tepat di tengah - tengah pemukiman penduduk, setelah selesai mengambil beberapa foto dan data sebagai bahan untuk penelitian aku berpikiran untuk pulang, namun ketika aku melihat tulisan Candi Sumberawan... hmm... Candi Sumberawan ??? kayanya aku pernah dengar deh nama itu, aku jadi penasaran ( kepo tingkat tinggi) kaya apa sih Candi Sumberawan itu, akhirnya aku menuju kesana Candi Sumberawan terletak di di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari dan digunakan oleh umat Buddha dan sampai sekarang pun masih dipakai oleh para umat Buddha untuk merayakan hari raya Waisak dengan cara mengelilingi candi ini sebanyak tiga kali,Candi ini merupakan satu - satunya stupa di Jawa Timur di tengah perjalanan aku sempat ragu untuk melanjutkan perjalanan ke sana... karena jarak yang kutempuh lumayan jauh apabila dari Candi Singosari, ditambah lagi aku belum pernah pergi ke sana sebelumnya, aku pun bertanya ke salah satu penduduk lokal disana, " Pak, kalau mau ke Candi Sumberawan itu lewat mana ya ? lalu si Bapak menjawab, oh kalau dari sini lurus aja, disana ada pohon beringin yang ada di tengah jalan, setelah itu belok ke kiri, bermodalkan petunjuk yang diberikan oleh Bapak itu, aku menuju ke Candi Sumberawan, setelah itu kita akan disambut oleh sebuah gerbang yang bertuliskan " Candi Sumberawan", setelah melewati gerbang tersebut, kupikir kalau Candinya udah dekat, eh ternyata aku salah, kita masih harus melewati beberapa rumah penduduk, setelah itu kita akan melewati hutan bambu ( kalau gak salah orang Jawa menyebutnya barongan), rasa merinding saat itu sempat menghampiri perasaanku, gimana nggak merinding coba, kita berjalan di tengah hutan - hutan bambu yang masih " ketel " (dalam bahasa Indonesia disebut lebat), gelap, ( padahal masih siang loh, kalau malam hari gimana ya ? pasti suasana akan semakin terasa " horor" bagi para pendatang, mungkin kalau buat warga lokal disana hal itu dianggap sebagai hal yang biasa), di tengah perjalanan aku bertemu dengan beberapa warga yang tengah berjalan sambil memikul kayu bakar,hal ini baru pertama kali kulihat, karena sebelumnya aku hanya melihatnya di televisi, pemandangan seperti ini terasa amat berbeda bagiku, aku yang lahir dan besar kota memang jarang ( bahkan hampir tidak pernah) melihatnya sama sekali, namun perasaan takut kembali menghampiriku ketika aku semakin masuk ke dalam hutan, gak seperti di awal perjalanan, kali ini jarang sekali warga yang berpapasan denganku, sempat terfikir olehku... kalau misalkan nyasar gimana ya, tak terasa aku pun telah sampai di depan situs, suasana yang asri pun mulai terasa di hutan dekat situs, namun karena aku belum pernah kesana belum mengetahui letak Candi Sumberawan secara pasti, aku bertanya kepada seorang bocah kecil, bocah itu pun segera menunjukkan letak Candi Sumberawan yang ternyata berada di depanku,ternyata candi ini tidak terlalu besar, lantas aku menuju ke pos jaga juru kunci candi untuk mencatatkan namaku dan meminta data pengunjung dari Candi Sumberawan, data tersebut pun kudapatkan, tetapi aku tak langsung pulang saat itu, dengan kamera hpku,aku memotret beberapa bangunan yang ada, sembari memotret,aku merasakan ketenangan yang luar biasa ketika berada disana, ketenangan yang belum pernah kurasakan sebelumnya, udara yang cukup sejuk, suara kicauan burung yang merdu, serta gemericik suara air menjadikan tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin melakukan meditasi atau hanya sekedar berkunjung untuk melepaskan kepenatan diri dari aktifitas sehari - hari, di seberang kulihat segerombolan bocah yang tengah asyik berenang dan bermain di sumber mata air yang berada tepat disebelah candi ( sayangnya aku lupa untuk memotret keceriaan mereka hahaha) tak terasa petualanganku di Candi Sumberawan ini pun harus segera kuakhiri karena hari sudah semakin siang dan aku juga harus kembali ke Malang, sebelum meninggalkan lokasi situs aku berpamitan kepada juru kunci serta beberapa warga yang kebetulan berada di sekitar Candi Sumberawan, perjalanan kali ini sungguh berkesan bagiku, lewat Candi Sumberawan aku bisa melihat betapa agung dan megahnya Kerajaan Singosari dimasa lampau,aku begitu kagum melihatnya, yah ... semoga saja situs ini masih tetap terjaga sehingga suatu saat nanti anak cucu kita masih bisa melihat peninggalan dari Kerajaan Singosari tersebut


Ini adalah sebagian foto dari situs Candi Sumberawan yang kuabadikan dengan kamera hpku